Kita semua patut bersyukur kepada Allah SWT atas anugerah dan nikmat yang telah diberikan, salah satunya adalah nikmat kita bisa melihat. Kita yang di karuniai dua buah mata yang sempurna terkadang jauh dari sikap syukur, seakan tak acuh dan menyadari bahwa nikmat kita bisa melihat itu adalah suatu nikmat yang teramat luar biasa besar. Bagaimana kita bisa di bilang menjadi hamba yang bersyukur, jikalau mata kita lebih seringnya memandang televisi berlama-lama, main game dll, membaca Al-Qur'an mungkin masih menjadi sesuatu yang jauh dari aktivitas kita.
Penjual Kerupuk - Beberapa kali dalam seminggu saya dan istri melintasi jalur yang disana terdapat beberapa Penjual Kerupuk dengan keadaaan fisik yang (maaf) Tuna Netra, jalur jalan komplek copilas menuju perempatan joglo. Saat itu jam sudah menunjukkan pukul 20:00 WIB dan mereka masih saja duduk dipinggir jalan sambil menunggu pembeli yang datang. Saya takjub, bangga dan memandang "Luar Biasa" kepada mereka semua, para penjual kerupuk yang Tuna Netra, di tengah keterbatasan fisiknya, mereka tampak tak mengeluhkan keadaan dan tetap bersemangat berjuang mempertahankan hidupnya dengan tetap bekerja, meraih rizki Allah yang halal. Saya percaya bekerjanya meraka demi mendapat rizki yang halal dengan keadaan seperti itu adalah bagian dari 'bersyukurnya' meraka kepada Allah SWT.
Sesekali setiap ada kesempatan, saya dan istri saya berhenti di depan meraka, membeli kerupuk yang mereka jajakan, terkadang saya gilir, hari ini saya beli pada penjual A, lain hari saya beli pada si penjual B dst. Saya sedih dan terkadang tanpa istri saya tau, saya menangis karena ingat akan nikmat-nikmat Allah yang telah di berikan kepada saya yang mereka (penjual kerupuk) tidak mendapatkannya. Saya yang di anugerahkan kesempurnaan fisik merasa bersalah kepada Allah, merasa tidak cukup bersyukur kepada Allah SWT.
Mungkin sesekali mereka membayangkan bagaimana keadaan dunia ini, seperti apa bentuk pohon-pohon, burung dan kupu-kupu yang indah, kita setiap saat bisa melihatnya, mereka tidak. Sudah sepatutnya kita bersyukur, sudah sepatutnya kita menggunakan mata ini pada hal-hal yang Allah ridhoi, sudah sepatutnya mata ini lebih sering di bawa membaca Al-Qur'an di banding televisi. Sangat mudah bagi Allah untuk mengambil nikmat ini, nikmat kita bisa melihat, mumpung Allah masih memberikan kesempatan untuk kita, marilah kita perbaiki diri.
Dibalik semua ini pasti ada hikmah dan pelajaran yang bisa kita ambil, mengapa saya dan mereka berbeda bukan karena Allah tidak adil, Allah maha tau apa-apa yang terbaik buat hamba-hamba-Nya. Saya berdo'a untuk mereka, semoga Allah SWT merahmati mereka, merahmati rizki meraka dan memudahkan urusan-urusan keluarga mereka..aamiin.
Mhn izin copas foto ya pak... u/ artikel terkait di blog kami
ReplyDeleteMonggo..silahkan mas..
Delete