Berita Update Setiap Hari

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Friday 28 April 2017

Fakta Seputar Hari Buruh

Hari Buruh Sedunia telah mengalami perjalanan sejarah yang panjang sejak pertama kali disuarakan. Kaum pekerja yang lebih sering diperlakukan tidak sewajarnya bersatu menyuarakan tuntutannya untuk lebih dimanusiakan.

Seiring perkembangan zaman, perubahan gaya hidup, aksi demo para buruh pun tak lepas dari hal-hal aneh yang mencengangkan. Bahkan, bisa dikatakan tidak sesuai dengan tuntutan yang mereka suarakan. Nah, apa saja fakta sejarah tentang May Day atau hari buruh sedunia? Berikut ini fakta sejarah dan hal uniknya, yang saya salin dari media online merdeka.com :


Merdeka.com - Genderang perjuangan buruh telah dimulai sejak abad 19 saat kapitalisme industri menekan kaum pekerja. Pemberontakan buruh ditandai aksi demonstrasi dengan berbagai tuntutan. Mulai dari kenaikan upah, penghapusan sistem kerja outsourcing dan peningkatan kesejahteraan serta kelayakan hidup pekerja.

May Day lahir dari berbagai rentetan perjuangan kelas pekerja untuk meraih kendali ekonomi-politis hak-hak industrial. Ini berawal dari kekesalan buruh-buruh di Amerika Serikat yang merasa adanya ketidakadilan dalam sistem pekerjaan pada 1886 di mana buruh harus bekerja selama 16 jam dalam sehari. Serikat Pekerja ini kemudian melakukan demonstrasi besar-besaran untuk menuntut diberlakukannya 8 jam kerja setiap hari serta kenaikan upah yang layak.

Pemogokan pertama kelas pekerja atau buruh Amerika Serikat terjadi pada tahun 1806 oleh pekerja Cordwainers. Pemogokan ini membawa para pengorganisirnya ke meja pengadilan dan juga mengangkat fakta bahwa kelas pekerja di era tersebut bekerja dari 19 sampai 20 jam seharinya. Sejak saat itu, perjuangan untuk menuntut direduksinya jam kerja menjadi agenda bersama kelas pekerja di Amerika Serikat.

Setelah era itu, ada dua orang yang dianggap menyumbangkan gagasan untuk menghormati para pekerja yakni Peter McGuire dan Matthew Maguire. Mereka pekerja mesin dari Paterson, New Jersey. Pada 1872, McGuire dan 100.000 pekerja melakukan aksi mogok untuk menuntut pengurangan jam kerja. McGuire berbicara dengan para pekerja and para pengangguran, melobi pemerintah kota untuk menyediakan pekerjaan dan uang lembur. Bahkan saat itu McGuire terkenal dengan sebutan 'pengganggu ketenangan masyarakat'.

Pada 1881, McGuire pindah ke St Louis, Missouri dan memulai mengorganisasi para tukang kayu. Akhirnya didirikanlah sebuah persatuan yang terdiri atas tukang kayu di Chicago, dengan McGuire sebagai Sekretaris Umum dari United Brotherhood of Carpenters and Joiners of America. Ide untuk mengorganisasikan pekerja menurut bidang keahlian mereka kemudian merebak ke seluruh negara. McGuire dan para pekerja di kota-kota lain merencanakan hari libur untuk Para pekerja di setiap Senin Pertama Bulan September di antara Hari Kemerdekaan dan hari Pengucapan Syukur.

Pada tanggal 5 September 1882, parade Hari Buruh pertama diadakan di kota New York dengan peserta 20.000 orang yang membawa spanduk bertulisan 8 jam kerja, 8 jam istirahat, 8 jam rekreasi. Maguire dan McGuire memainkan peran penting dalam menyelenggarakan parade ini. Dalam tahun-tahun berikutnya, gagasan ini menyebar dan semua negara bagian merayakannya.

Kongres Internasional Pertama diselenggarakan pada September 1866 di Jenewa, Swiss, dihadiri berbagai elemen organisasi pekerja belahan dunia. Kongres ini menetapkan sebuah tuntutan mereduksi jam kerja menjadi delapan jam sehari, yang sebelumnya (masih pada tahun sama) telah dilakukan National Labour Union di AS. Sebagaimana batasan-batasan ini mewakili tuntutan umum kelas pekerja Amerika Serikat, maka kongres mengubah tuntutan ini menjadi landasan umum kelas pekerja seluruh dunia.

Akhirnya 1 Mei ditetapkan sebagai hari perjuangan kelas pekerja dunia pada Konggres 1886 oleh Federation of Organized Trades and Labor Unions. Tanggal 1 Mei dipilih karena pada 1884 Federation of Organized Trades and Labor Unions yang terinspirasi oleh kesuksesan aksi buruh di Kanada 1872, menuntut delapan jam kerja di Amerika Serikat dan diberlakukan mulai 1 Mei 1886.


Pada 1 Mei tahun 1886, sekitar 400.000 buruh di Amerika Serikat mengadakan demonstrasi besar-besaran untuk menuntut pengurangan jam kerja mereka menjadi 8 jam sehari. Aksi ini berlangsung selama 4 hari sejak tanggal 1 Mei.

Pada tanggal 4 Mei 1886, para demonstran melakukan pawai besar-besaran. Polisi Amerika kemudian mengambil tindakan keras dengan menembaki para demonstran tersebut sehingga ratusan orang tewas dan para pemimpinnya ditangkap kemudian dihukum mati. Para buruh yang meninggal dikenal sebagai martir.

Pada bulan Juli 1889, Kongres Sosialis Dunia yang diselenggarakan di Paris menetapkan peristiwa di AS tanggal 1 Mei itu sebagai hari buruh sedunia. Dan mulai saat itulah 1 Mei diperingati sebagai Hari Buruh atau May Day.


Di Indonesia, peringatan May Day dimulai sejak 1920. Namun di masa pemerintahan Orde Baru di bawah kepemimpinan Soeharto hari buruh tidak lagi diperingati di Indonesia. Sejak itu 1 Mei bukan lagi hari libur untuk memperingati peranan buruh dalam masyarakat dan ekonomi. Ini disebabkan karena gerakan buruh dihubungkan dengan gerakan dan paham komunis yang sejak kejadian G30S pada 1965 jadi hantu yang menakutkan bagi di Indonesia.

Semasa Soeharto berkuasa, aksi untuk peringatan May Day masuk kategori aktivitas subversif, karena May Day selalu dikonotasikan dengan ideologi komunis. Konotasi ini jelas tidak pas, karena mayoritas negara-negara di dunia ini (yang sebagian besar menganut ideologi nonkomunis, bahkan juga yang menganut prinsip antikomunis) telah menetapkan tanggal 1 Mei sebagai Labour Day dan menjadikannya sebagai hari libur nasional.

Setelah era Orde Baru berakhir, walaupun bukan hari libur, setiap tanggal 1 Mei kembali marak dirayakan oleh buruh di Indonesia dengan demonstrasi besar-besaran di berbagai kota. Kekhawatiran bahwa gerakan massa buruh yang dimobilisasi setiap tanggal 1 Mei membuahkan kerusuhan, ternyata tidak pernah terbukti. Sejak peringatan May Day tahun 1999 hingga 2006 tidak pernah ada tindakan destruktif yang dilakukan oleh gerakan massa buruh yang masuk kategori 'membahayakan ketertiban umum'.

Peringatan Hari Buruh Internasional juga konon memiliki keterkaitan dengan Hari Pendidikan Nasional, yang cuma selisih sehari, 1 Mei dan 2 Mei. Karenanya, Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hajar Dewantara pemilik nama asli Raden Mas Soewardi Soerjaningrat menerjemahkan syair Internationale, lagu perjuangan kaum buruh (kiri) internasional, dari Bahasa Belanda ke Bahasa Indonesia.

Syair lagu itu sejatinya ditulis dalam Bahasa Prancis (L'Internationale) oleh Eugne Pottier pada tahun 1871. Lagu itu kemudian digubah oleh Pierre Degeyter pada tahun 1888.

Ki Hajar memang baru lahir setahun setelah lagu itu digubah, yakni 2 Mei 1889. Namun kedekatan tanggal lahir Ki Hajar, yang kemudian dijadikan Hari Pendidikan Nasional, dengan May Day (1 Mei), seakan menyiratkan bahwa pendidikan dan perjuangan buruh mempunyai musuh yang sama: imperialisme dan kapitalisme!

Lewat saduran Ki Hajar itu, lagu Internationale mulai dikenal luas di Indonesia pada 1920-an. Lagu tersebut kemudian dipopulerkan pimpinan Partai Komunis Indonesia (PKI) selama tahun 1951-1965.

Internasionale

Bangunlah kaum jang terhina,

Bangunlah kaum jang lapar.

Kehendak jang mulja dalam dunia.

Senantiasa tambah besar.

Lenjapkan adat dan faham tua

kita Rakjat sadar-sadar.

Dunia sudah berganti rupa

Untuk kemenangan kita.

Perdjoangan penghabisan,

Kumpullah melawan.

Dan Internasionale

Pastilah di dunia.

Share:

BTemplates.com

Total Tayang

Definition List

Unordered List

Support