Beberapa waktu yang lalu saya di buat menjadi tertarik mendalami artikel setelah membaca salah satu status di wall fb teman saya,
Tatas Patrio Sembodo :
"Info yg cukup mencengangkan dari tetangga...Yang biasanya bayar listrik bisa sampai 600ribuan-700ribuan... Bulan Mei ini hanya bayar 300ribuan! Setelah ditelisik ternyata dy mengganti semua lampu di rumahnya dengan LAMPU LED! Ternyata cukup signifikan juga...Buat yg mau hemat pengeluaran bulanan boleh dicoba nih... Memang LAMPU LED harganya lebih mahal, tapi konsumsi listriknya kecil, jadi gpp lah investasi besar di awal, tapi bisa 'hemat banget' pengeluaran bulanannya."
"Info yg cukup mencengangkan dari tetangga...Yang biasanya bayar listrik bisa sampai 600ribuan-700ribuan... Bulan Mei ini hanya bayar 300ribuan! Setelah ditelisik ternyata dy mengganti semua lampu di rumahnya dengan LAMPU LED! Ternyata cukup signifikan juga...Buat yg mau hemat pengeluaran bulanan boleh dicoba nih... Memang LAMPU LED harganya lebih mahal, tapi konsumsi listriknya kecil, jadi gpp lah investasi besar di awal, tapi bisa 'hemat banget' pengeluaran bulanannya."
Setelah saya mendalami artikelnya, inilah penjelasan yang saya dapat dari internet,
TEKNOLOGI LAMPU HIGH POWER LED.
Foton Led [FB] - Perkembangan teknologi terbaru saat ini telah menemukan lampu/penerangan yang sangat hemat energi yang disebut dengan lampu LED/HIGH POWER LED, lampu bohlam LED mampu mengubah energi listrik menjadi terang dengan efisiensi sekitar 90-95%, artinya sisa 5-10% energi listrik menjadi hilang/lost karena diubah menjadi panas, diumpamakan ibarat kita membayar Rekening Listrik Rp. 100.000/bulan maka sekitar Rp.90.000-95.000 uang kita yang terpakai menjadi terang di rumah/kantor kita, dan hanya sekitar Rp.5.000-10.000, yang menjadi rugi kita karena diubah menjadi panas, karena teknologi ini tidak memakai gas beracun logam berat maka Lampu LED ini sangat ramah lingkungan karena dapat didaur ulang dengan sempurna, perlu dicatat bahwa masa pakai hanya adalah 30.000-50.000 jam artinya kalau sehari dinyalakan 5,5 jam maka lampu LED ini rata-rata akan mampu bertahan/nyala sampai 15-25 tahun, ini adalah suatu jangka waktu yang sangat panjang dan sangat hemat karena tidak perlu setiap 6 bulan-1 tahun membeli lampu baru karena putus, bayangkan penghematan yang didapatkan akan sangat besar apalagi lampu ini menghasilkan hanya sedikit panas sehingga sangat cocok dipakai di rumah/kantor/kamar tidur dan tidak membuat kita kepanasan.
Q = Bicara tentang penghematan biaya, mengapa dikatakan Lampu LED lebih hemat biaya dibandingkan dengan lampu biasa sedangkan dari harganya saja jauh lebih mahal dibandingkan dengan lampu biasa..?
A = Memang kendala selama ini dari lampu LED adalah harga yang relatif lebih mahal dari lampu Hemat Energi (LHE) atau lampu Pijar (Incandescent Light), namun ini hanya kesan pertama saja, kalau kita mau cermati, kita bisa menghitung penghematan yang didapatkan (artinya rupiah yg dihemat per-bulan) sebagai contoh bila kita memakai lampu hemat Energi biasa (LHE) sebesar 45 Watt yang seharga Rp. 45 rb yang terangnya (Lumen nya) kurang lebih setara dengan 12 Watt Lampu HIGH POWER LED seharga Rp. 125 rb maka berdasarkan tarif baru 2013 dari PLN yang telah naik 15% dari Tarif dasar Listrik Tahun 2010 yakni Rp.1.041/KWH (Tarif Bisnis), maka dari hasil perhitungan hanya dari biaya 1 lampu saja didapatkan penghematan Rp. 10.306,- atau penghematan rupiah dalam 1 tahun adalah Rp. 123.672,- maka dengan selisih harga beli lampu sebesar Rp.125.000-Rp. 45.000 = Rp. 80.000, akan impas dalam 7,7 bulan, pada bulan ke-8 sampai bulan ke-12 akan didapatkan penghematan sebesar Rp. 43.672, tahun pertama dan pada tahun berikut didapat penghematan Rp. 123.672 dan selanjutnya sampai tahun ke-15,maka total penghematan akan sampai Rp.1.775.080,- / 1 pcs Lampu, dan ini hanya hitungan secara kasar saja. Coba bayangkan kalo menggunakan 10 pcs lampu atau bahkan di gedung - gedung bertingkat yang menggunakan ratusan bahkan mungkin ribuan lampu, berapa banyak biaya yang dapat dihemat setiap bulannya.
Hal ini tentu suatu penghematan yang sangat besar dan berarti, ini belum dihitung bila Pemerintah telah menghapus subsidi PLN, sehingga nilai keekonomian listrik diperkirakan akan lebih besar dari Rp.4.000/KWH bila BBM juga naik dari Rp.4.500/liter (Solar) hingga mencapai nilai keekonomian (Rp.9.000/liter solar) seperti di luar negeri, bayangkan berapa besar biaya listrik yang mesti kita bayarkan tiap bulan? Bisa naik jadi sekitar 2-4x lipat dari biaya sekarang, misalnya biaya sekarang Rp. 200.000/bln maka akan jadi Rp. 800.000 perbulan, sedangkan yang Rp. 500.000/bln siap-siap membayar Rp. 2 juta/bln, ini adalah suatu biaya yang sangat besar, itu sebabnya penghematan biaya listrik adalah suatu keharusan dimulai sejak sekarang ini.
Q = Bagaimana dengan kendala tegangan listrik yang tidak stabil..?
A = Aspek lain kelistrikan di Indonesia adalah bahwa tegangan listrik di berbagai daerah sering tidak stabil, misalnya pengamatan penulis sendiri di kota Gunungsitoli (pulau Nias-Provinsi Sumatera Utara) adalah antara 160-235 Volt AC, seperti kita ketahui lampu hemat Energi jenis lama membutuhkan supplai tegangan 170-250 Volt AC, sehingga bila tegangan kurang dari 170 Volt maka lampu ini akan mulai berkedip dan padam, lampu ini memakai ‘ballast’ elektronik yang akan cepat rusak bila tegangan turun dibawah 170 Volt.
apalagi tegangan listrik di desa-desa pulau Nias yang bisa dibawah 160/170 Volt, tidak heran bila lampu hemat energi yang kita beli cepat putus dalam waktu beberapa minggu/bulan, sedangkan lampu HIGH POWER LED yang bagus seperti yang disarankan penulis dimana lampu LED produksi Taiwan (bukan China) & Korea (misalnya Samsung/NC-LED) mampu bekerja optimal pada tegangan 85-265 Volt AC , sehingga akan awet/tidak rusak pada tegangan dibawah 160/170 Volt AC, ini juga adalah keistimewaan lampu LED yang perlu dicatat.
Q =Ada berapa type untuk Lampu LED..?
A = Lampu LED ada berbagai type ada yang berbentuk Bohlam yang umumnya di sebut E-27 (Edison 27 mm) dan juga tipe TL 8 (Tube Light) yang merupakan neon panjang yang umum dipakai juga di Indonesia dengan panjang 60 cm dan 120 cm, ada juga RGB LED yang mampu di setel ( dimmer) terang/gelap secara bertahap dan mampu juga diubah terang cahaya menjadi warna Biru, hijau, merah, ungu, merah muda dll selain warna putih tentunya, ada juga type Spotlight untuk lampu sorot dan Lampu Ceiling (ditanam dalam plafon) bahkan Lampu Dekorasi dan Lampu Tidur , singkatnya semua lampu dengan teknologi lama telah mampu digantikan dengan tenologi LED yang super Hemat Energi.
Semoga bermanfaat.
Salam
Adhie.
0 komentar:
Post a Comment
Terimakasih Sob atas kunjungannya
Semoga artikel-artikel yang ada bisa bermanfaat bagi para pembacanya.