Pada suatu kesempatan disuatu tempat, uang 1000 bertemu dengan uang 100.000. Keadaan keduanya saat itu jelas sangat mencolok sekali perbedaannya, dan hal itu membuat heran si uang 100000 dengan keadaan fisik si uang 1000. Merasa sudah lama berpisah, kemudian keduanya pun saling berbincang dan bercerita.
" Wahai uang 1000, sudah lama sekali kita berpisah, mengapa keadaanmu sekarang seperti ini, keadaanmu lusuh, bau amis dan kotor, bukankah dulu kita berasal dan dibuat dari tempat yang sama? "
" Wahai uang 100.000, memang benar dulu kita berasal dan dibuat dari tempat yang sama, dulu kita sama-sama masih bagus dan wangi, tapi sekarang keadaan kita sudah sangat jauh berbeda."
" Mengapa engkau sampai seperti ini ? " tanya uang 100.000
" Aku begini karena aku bergaul dengan semua kalangan, aku bergaul dengan petani, dengan nelayan,dengan para tukang parkir dijalan..aku ada dipasar, ada dilaci-laci warung..oleh pemilikku, akau memang disimpan ditempat yang tidak istimewa, hal itu mungkin karena nilaiku yang kecil. Sekarang keadaanku menjadi seperti ini, keadaanku sudah tidak sebagus dulu.." jawab si uang 1000.
" Sebenarnya aku juga sama sepertimu, ada dipasar, ada dilaci-laci warung, hanya saja aku memang berbeda denganmu, aku merasa diperlakukan istimewa dari pada dirimu, aku disimpan dengan rapih, ditempat-tempat yang bersih dan aman." Uang 100.000 menjawab.
" Tetapi walau keadaanmu seperti ini, aku merasa iri padamu. " lanjut si uang 100.000
" Mengapa ? " tanya si uang 1000.
" Sudah banyak aku mendengar cerita tentang mu, ada 1 hal yang membuat aku iri padamu. Ya memang benar keadaanmu seperti ini, kusam, lecek, bau dan kotor, tapi selain ada dipasar, ada dilaci-laci warung, di para tukang parkir jalan, bukankah engkau juga sering berada di tempat-tempat ibadah, engkau sering berada di kotak-kotak amal.. tidak sepertiku..engkau pasti akan tetap merasa bahagia dengan keadaamu seperti ini, karena engkau sangat dekat dengan hal-hal yang baik.." jawab uang 100.000
Hikmah :
Ini adalah sindiran bagi kita semua yang masih memiliki perilaku pelit untuk beramal / bersedekah, kebiasaan buruk kita adalah mencari pecahan rupiah terkecil saat kita hendak beramal / bersedekah.
Semoga ada hikmah yang bisa kita ambil setelah membaca artikel diatas.
" Tidak pernah ada kasus yang bercerita tentang seorang Dermawan yang tiba-tiba jatuh miskin karena ke-dermawan-nannya, kalaupun ada, saya yakin betul bahwa dia akan tetap merasa cukup dan kaya karena limpahan Rahmat-NYA, limpahan nikmat-Nya" aamiin.
Salam.
0 komentar:
Post a Comment
Terimakasih Sob atas kunjungannya
Semoga artikel-artikel yang ada bisa bermanfaat bagi para pembacanya.