Siapa yang diantara kita semua yang tidak menginginkan mendapatka safa'at di hari akhir dari Baginda Rasulullah Muhammad SAW, tentu tidak ada...semuanya pasti menginginkan itu.. Dalam suatu kisah diriwayatkan bahwa semua Umat Nabi Muhammad SAW telah dijaminkan oleh Allah SWT akan masuk syurga...hanya saja caranya yang berbeda-beda..ada yang menuju syurga sambil merangkak...ada yang sambil berjlan..dan ada juga yang seperti kilatgerakannya...disebutkan juga bahwa ada yang masuk dulu ke dalam Nerakanya Allah SWT ( Semoga kita terhindar dari hal yang demikian ),
setelah hisabnya selesai barulah dimasukan kedalam Syurga..
Semoga kita semua mendapatkan safaat dari Baginda Nabi di hari akhir nanti...dan semoga kita senantiasa mampu mengambil hikmah dari setiap kejadian-kejadian yang kita alami, bersyukur dan bersabar adalah jauh lebih baik daripada mengeluh dan menyesali dari keadaan-keadaan hidup yang tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan..
" Cobaan dalam hidup ini hanyalah buah...yakinlah bahwa Allah SWT tidak akan pernah membiarkan buah itu tumbuh membesar pada ranting-ranting yang terlalu lemah untuk menahannya.."
_______________________________________________________________________________
Ini adalah sekelumit “kisah masa depan”, ketika seluruh manusia berkumpul
di hari kiamat. Kisah ini disampaikan oleh Rasulullah kepada para sahabatnya.
Dalam kisah itu diceritakan bahwa Allah mengumpulkan seluruh manusia dari yang
pertama hingga yang terakhir dalam satu daratan. Pada hari itu matahari
mendekat kepada mereka, dan manusia ditimpa kesusahan dan penderitaan yang
mereka tidak kuasa menahannya.
Lalu di antara mereka ada yang
berkata, “Tidakkah kalian lihat apa yang telah menimpa kita, tidakkah kalian
mencari orang yang bisa memberikan syafa’at kepada Rabb kalian?”
Yang lainnya lalu menimpali,
“Bapak kalian adalah Adam AS.”
Akhirnya mereka mendatangi Adam
lalu berkata, “Wahai Adam, Anda bapak manusia, Allah menciptakanmu dengan
tangan-Nya, dan meniupkan ruh kepadamu, dan memerintahkan para malaikat untuk
bersujud kepadamu, dan menempatkanmu di surga. Tidakkah engkau syafa’ti kami
kepada Rabb-mu? Apakah tidak kau saksikan apa yang menimpa kami?”
Maka Adam berkata, “Sesungguhnya
Rabbku pada hari ini sedang marah yang tidak pernah marah seperti ini
sebelumnya, dan tidak akan marah seperti ini sesudahnya, dan sesungguhnya Dia
telah melarangku untuk mendekati pohon (khuldi) tapi aku langgar. Nafsi nafsi
(aku mengurusi diriku sendiri), pergilah kalian kepada selainku, pergilah
kepada Nuh AS.”
Lalu mereka segera pergi menemui
Nuh AS dan berkata, “Wahai Nuh, engkau adalah Rasul pertama yang diutus ke
bumi, dan Allah telah memberikan nama kepadamu seorang hamba yang bersyukur
(abdan syakuro), tidakkah engkau saksikan apa yang menimpa kami, tidakkah
engkau lihat apa yang terjadi pada kami? Tidakkah engkau beri kami syafa’at
menghadap Rabb-mu?”
Maka Nuh berkata, “Sesungguhnya
Rabbku pada hari ini marah dengan kemarahan yang tidak pernah marah seperti ini
sebelumnya, dan tidak akan marah seperti ini sesudahnya. Sesungguhnya aku punya
doa, yang telah aku gunakan untuk mendoakan (celaka) atas kaumku. Nafsi nafsi,
pergilah kepada selainku, pergilah kepada Ibrahim AS!”
Lalu mereka segera menemui
Ibrahim dan berkata, “Wahai Ibrahim, engkau adalah Nabi dan kekasih Allah dari
penduduk bumi, syafa’atilah kami kepada Rabb-mu! Tidakkah kau lihat apa yang
menimpa kami?”
Maka Ibrahim berkata,
“Sesungguhnya Rabb-ku pada hari ini marah dengan kemarahan yang tidak pernah
marah seperti ini sebelumnya, dan tidak akan marah seperti ini sesudahnya, dan sesungguhnya aku telah berbohong tiga kali. Nafsi nafsi, pergilah kalian kepada
selainku, pergilah kalian kepada Musa AS!”
Lalu mereka segera pergi ke Musa,
dan berkata, “Wahai Musa, engkau adalah utusan Allah. Allah telah memberikan
kelebihan kepadamu dengan risalah dan kalam-Nya atas sekalian manusia.
Syafa’atilah kami kepada Rabb-mu! Tidakkah kau lihat apa yang kami alami?”
Lalu Musa berkata, “Sesungguhnya
Rabb-ku pada hari ini sedang marah dengan kemarahan yang tidak pernah marah
seperti ini sebelumnya, dan tidak akan pernah marah seperti ini sesudahnya. Dan
sesungguhnya aku telah membunuh seseorang yang aku tidak diperintahkan untuk
membunuhnya. Nafsi nafsi, pergilah kalian kepada selainku, pergilah kalian
kepada Isa AS!”
Lalu mereka pergi menemui Isa,
dan berkata, “Wahai Isa, engkau adalah utusan Allah dan kalimat-Nya yang
dilontarkan kepada Maryam, serta ruh dari-Nya. Dan engkau telah berbicara
kepada manusia semasa dalam gendongan. Berilah syafa’at kepada kami kepada
Rabb-mu! Tidakkah kau lihat apa yang kami alami?”
Maka Isa berkata, “Sesungguhnya
Rabb-ku pada hari ini sedang marah dengan kemarahan yang tidak pernah marah
seperti ini sebelumnya, dan tidak akan marah seperti ini sesudahnya. Nafsi
nafsi, pergilah kepada selainku, pergilah kepada Muhammad SAW!”
Akhirnya mereka mendatangi
Muhammad SAW, dan berkata, “Wahai Muhammad, engkau adalah utusan Allah dan
penutup para nabi. Allah telah mengampuni dosamu yang lalu maupun yang akan datang.
Syafa’atilah kami kepada Rabb-mu, tidakkah kau lihat apa yang kami alami?”
Lalu Nabi Muhammad SAW pergi
menuju bawah ‘Arsy. Di sana beliau bersujud kepada Rabb, kemudian Allah
membukakan kepadanya dari puji-pujian-Nya, dan indahnya pujian atas-Nya, sesuatu
yang tidak pernah dibukakan kepada seorangpun sebelum Nabi Muhammad. Kemudian
Allah SWT berkata kepada Muhammad, “Wahai Muhammad, angkat kepalamu, mintalah,
niscaya kau diberi, dan berilah syafa’at niscaya akan dikabulkan!”
Maka Muhammad SAW mengangkat
kepalanya dan berkata, “Ummatku wahai Rabb-ku, ummatku wahai Rabb-ku, ummatku
wahai Rabb-ku!”
Lalu disampaikan dari Allah
kepadanya, “Wahai Muhammad, masukkan ke surga di antara umatmu yang tanpa hisab
dari pintu sebelah kanan dari sekian pintu surga, dan mereka adalah ikut
memiliki hak bersama dengan manusia yang lain pada selain pintu tersebut dari
pintu-pintu surga.”
***
Di dalam kisah ini, Rasulullah
SAW juga menceritakan bahwa lebar jarak antara kedua sisi pintu surga itu,
bagaikan jarak Makkah dan Hajar, atau seperti jarah Makkah dan Bushro. Hajar
adalah nama kota besar pusat pemerintahan Bahrain. Sedangkan Bushro adalah kota
di Syam. Bisa kita bayangkan, betapa tebalnya pintu-pintu surga itu..
Itulah sekelumit kisah nyata di
masa depan ketika hari kiamat. Pada hari itu, Rasulullah SAW memberi syafa’at
kepada ummatnya. Pada hari itu Rasulullah SAW menjadi sayyid (tuan)nya manusia.
Shalawat dan salam kepada Rasulullah Muhammad SAW.
***
Maraji’ : Hadits Riwayat Bukhari
– Muslim
Sumber : http://ervakurniawan.wordpress.com/category/kumpulan-cerita-islami/